Backstreet LOVE

Posted by: Ps Bobby on: April 29, 2008

• In: Youth Life & Love
• 6 Comments

BACKSTREET LOVE

“Gue bingung, si Andre khan Kristen juga, kok gue tetap dilarang ama ortu untuk pacaran sama dia. Akhirnya kami backstreet deh. Abis gimana lagi …” ungkap Saskia. “Tuhan, jamahlah hati papa agar ia mengijinkan hubungan cintaku dengan Tanty,” demikianlah doa yang kerap dipanjatkan Parlindungan. Di tempat lain, seorang gadis juga memanjatkan sebuah doa yang kira-kira sama, “Bapa, mengapa aku terpaksa pacaran diam-diam dengan Joko. Lunakkanlah hati orang tuaku agar merestui hubungan cinta kami,” demikianlah isi doa Ling-Ling yang hampir putus asa melihat kekerasan hati orang tuanya.

Backstreet Love. Sebuah kalimat yang menjadi tenar di kalangan kaum muda. Ada bermacam-macam alasan yang melatarbelakangi mengapa kaum muda banyak yang terpaksa pacaran diam-diam alias tanpa sepengetahuan ortu. Biasanya alasan-alasannya terkadang klise, seperti perbedaan tingkat status sosial, ekonomi, perbedaan suku, usia yang terlalu muda, bahkan warna kulit. Harus diakui, ada suku-suku tertentu di Indonesia yang fanatik dengan garis kesukuannya. Suku-suku ini menghendaki perkawinan antar sesama mereka saja, dan tidak mentolerir jika ada pemuda-pemudi mereka yang berpacaran atau bahkan menikah dengan suku diluar mereka.

Demikian juga perbedaan strata sosial dan ekonomi. Biasanya keluarga-keluarga yang kaya dan terpandang pasti melarang keras jika ada anak mereka yang menjalin cinta dengan seorang yang kelas sosial dan ekonominya berada di bawah mereka, lihat saja seperti yang digambarkan dalam kisah-kisah sinetron dan telenovela yang menjamur di negeri kita. Perbedaan tingkat pendidikan juga merupakan faktor yang menyebabkan backstreet love. Sebab, orang tua mana sih yang rela anaknya tersayang yang bergelar sarjana, master ataupun doktor menjalin hubungan cinta dengan orang yang hanya berpendidikan Sekolah Menengah. Biasanya faktor ini sangat kuat bila yang berpendidikan tinggi adalah pihak wanita.

Kemauan dan kehendak orang tua juga kadang menjadi faktor penyebab backstreet love. Ketika sang anak telah menemukan seseorang yang dianggap sesuai dengan kehendak hatinya atau the one to love, ternyata orang tua tidak setuju dengan berbagai macam alasannya. Akibatnya, hal ini seringkali memicu timbulnya konflik antara orang tua dengan anak. Akhirnya si anak terpaksa backstreet dengan pacarnya tersebut. Juga sudah biasa kita dengar adanya orang tua-orang tua yang menjodohkan anak mereka dengan orang pilihan mereka tanpa berkonsultasi dengan si anak, akibatnya ketika si anak menolak biasanya mereka akan memberontak dengan cara menjalin hubungan backstreet dengan pacarnya.

Usia yang terlalu muda untuk berpacaran juga merupakan salah satu faktor terjadinya hubungan cinta diam-diam ini. Pada umumnya orang tua tidak setuju apabila anaknya yang masih sekolah di tingkat SMP atau SMA sudah mempunyai pacar. Salah satu alasan yang menjadi dasar keberatan mereka biasanya karena mereka takut hal itu akan “mengganggu” konsentrasi studi sang anak.

Nah, sekarang bagaimana sikap kita terhadap backstreet love ini? Bolehkah tetap melanjutkan hubungan atau …? Backstreet love. Namanya saja sudah backstreet, pasti tidak transparan. Hal-hal yang tidak transparan inilah yang kerap dan seringkali membuat banyak kaum muda yang jatuh di dalam dosa seksual. Sebagai anak Tuhan, yang adalah terang dunia (Mat 5:13-16), kita dituntut untuk transparan dan terbuka di hadapan dunia ini. Biarkan orang melihat hubungan Anda dengan si dia. Bagaimana dengan orang tua yang tidak setuju? Jika Anda yakin bahwa hubungan cinta yang Anda sedang bina dengan si dia adalah benar dan tidak melanggar firman Tuhan, mengapa Anda tidak berani untuk memperjuangkannya?

Bawalah dalam doa kepada Tuhan. Allah yang mengetahui semua motivasi hati anak-anak-Nya pasti akan menolong. Bukankah bagi Allah tidak ada sesuatu hal yang mustahil?. Orang tua yang melarang pasti deh akan lunak hatinya. Apalagi jika kamu bisa mengambil hati orang tua dan si dia juga mampu menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang baik dan dapat dipercaya. Tentu saja, saran-saran ini hanya berlaku dalam konteks backstreet seperti yang tertulis diatas.

Jika backstreet itu terjadi karena usia yang masih terlalu muda ataupun sebagai sarana selingkuh, tentu saja tidak!! Jika usia kamu masih terlalu muda, lebih baik jangan dulu deh. Pikirkan saja dulu sekolah dan masa depan. Khan masih banyak aktivitas dan kegiatan positif yang dapat dilakukan. Sayang khan, kalau usia muda hilang hanya gara-gara salah melangkah di dalam berpacaran.

Pada intinya, Allah menghendaki kita transaparan, terbuka seperti Dia adanya. Yang namanya backstreet memang kurang baik di pandangan umum. Kalau memang kamu merasa hubungan cinta yang kamu jalin adalah baik dan benar, mengapa musti backstreet? God bless!

Tag: backstreet love, cinta, pacaran, remaja